Describes Some Ingredients 6
1. Bawang Bombai
Bawang bombai adalah jenis bawang
yang paling banyak dan luas dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun
bahan masakan, berbentuk bulat besar dan berdaging tebal. Ditengarai
bawang bombai berasal dari Asia Tengah, kemungkinan Palestina, lalu
menyebar ke Eropa dan India, dan masuk dibawa oleh para pedagang dari
sana. Kemungkinan besar bawang bombai masuk ke Indonesia seiring masuknya para pedagang dari India atau penjajah dari Belanda. Orang Belanda pernah mencoba membudidayakan bawang bombai di Padang, tetapi terhitung gagal. Tanah yang lebih cocok ditengarai di Karo
karena terbukti hasilnya sangat memuaskan. Penggunaannya di Indonesia
pada awalnya populer dipakai pada masakan Cina dan Eropa, namun
belakangan banyak makanan Indonesia yang mempergunakannya
Bawang bombai memiliki aroma yang khas bila dibanding dengan bawang
merah biasa, umbinya terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar
dan bersatu. Pohonnya tumbuh tegak ke atas, akarnya serabut dan tidak
terlalu panjang, daunnya bebentuk seperti pipa namun pipih berwarna
hijau tua dan berukuran lebih besar dibandingkan daun bawang merah
biasa. Batang semunya merupakan pelepah daun dan menimbulkan jejak
cincin-cincin, pangkal pelepahnya melebar dan menebal membentuk
bengkakan besar yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan,
bengkakan itu sendiri adalah umbi bawang. Pada bagian pangkal umbi
terdapat batang rudimenter yang menyerupai cakram yang merupakan bawang
yang sebenarnya. Bunganya majemuk dan berbentuk lingkaran bulat dengan
tangkai bunga besar,
kuat serta besar di bagian bawah. Pada ujung tangkai bunga kadang-kadang
berbentuk umbi-umbi kecil yang dapat juga dimanfaatkan sebagai bibit.
Bunga bawang bombai dapat juga berbentuk biji yang cukup dengan warna
hitam.
Penggunaan terbesar adalah untuk bahan dan bumbu masakan. Khasiat bawang
bombai sangat banyak, yaitu antioksidan alami, mampu menekan efek
sinogenik dari senyawa radikal bebas. Fungi pada umumnya adalah
memperkecil risiko penyakit degeneratif seperti kanker kolon. Bawang
bombai juga dipakai secara umum untuk menyembuhkan berbagai penyakit
pencernakan, flu, kembung, mual, maag, disentri, dan membunuh cacing dalam perut. Sifat senyawa bawang bombai bersifat hipolipidemik, yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol darah.
Mengkonsumsi satu siung dapat meningkatkan kadar kolesterol baik
sebesar 30%. Manfaat lainnya, dapat menyembuhkan penyakit radang hati,
radang sendi, radang tonsil, radang pada tenggorokan, serta radang
telinga.
Dalam 100 gram bawang bombai mengandung :
- Air : 87.5 gr
- Energi : 43 kal
- Protein : 1,4 gr
- Karbohidrat : 10,3 gr
- Serat : 2 gr
- Lemak : 0,2 gr
- Natrium : 12 mg
- Kalium : 9,6 mg
- Vitamin C : 9 mg
- Kalsium : 32 mg
- Besi : 0,5 mg
- Zink : 0,3 mg
- Vitamin B2 : 0,21 mcg
- Karoten total: 50 mcg
Dilihat dari nilai gizi tersebut, bawang bombai termasuk bahan makanan
yang mengandung padat zat gizi, rendah kalori namun tinggi akan vitamin,
mineral, dan senyawa antioksidan di dalamnya.
2. Bawang Merah
Bawang merah adalah salah satu bumbu utama dunia. Asal–usul bawang merah
diperkirakan berasal dari Iran, Pakistan barat dan Syira. Bawang merah
menyebar ke India pada tahun 600 SM. Kemudian pada abad ke-7 tanaman ini
menyebar ke Eropa Barat, Eropa Timur, Spanyol, dan abad pertengahan
menyebar ke Eropa Utara. Selanjutnya Bawang merah menyebar ke Amerika,
Asia Timur, dan Asia Tenggara. Hingga pada abad ke-19 bawang merah
tercatat sebagai komoditas hortikultura komersil di berbagai negara.
Sedangkan negara produsen terbesar bawang merah, yaitu Jepang,
Amerika,Italia, Rumania, dan Meksiko. Sementara itu di Indonesia sendiri
bawang merah banyak diproduksi di Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur
dan lain sebagainya.
Akar bawang merah terdiri dari akar pokok yang berfungsi sebagai tempat
tumbuh akar adventif dan bulu akar sebagai penopang berdirinya tanaman.
Batang adalah tempat dimana akar-akar tumbuh dan merupakan bagian kecil
dari semua kuncup-kuncup. Batang bawang merah mempunyai batang sejati
yang disebut diksus, dengan bentuk menyerupai cakram, tipis dan pendek.
Batang atas bawang merah merupakan umbi semu (bulbus) yang berasal dari
modifikasi pangkal daun. Sedangkan batang semu yang berada dalam tanah
berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis. Apabila pada tanaman
tumbuh tunas atau anakan, maka akan berbentuk umbi secara berhimpitan
yang disebut dengan siung. Daun bawang merah memiliki bentuk silinder,
memanjang seperti pipa dan berongga dengan panjang antara 45-70 cm,
serta bagian ujungnya meruncing. Bunga bawang merah merupakan bunga
majemuk berbentuk tandan. Tangkai bunga keluar dari ujung tanaman dengan
panjang antara 30-90 cm. Dan pada ujungnya terdapat 50-200 kuntum bunga
yang tersusun melingkar seperti payung. Biji bawang merah terlihat
seperti kubah dan memiliki tiga ruang yang masing-masing merupakan bakal
biji. Pada bunga yang berhasil melakukan persarian akan tumbuh buah,
sedangkan bunga yang lain akan mengering dan mati. Biji bawang merah
dapat diperbanyak secara generativ (seksual). Buah bawang merah memiliki
bentuk bulat dan pangkal ujungya tumpul yang membungkus 2-3 butir biji.
Biji bawang merah berbentuk pipih yang biasa disebut dengan siung. Biji
bawang merah tersebut memiliki warna merah, tetapi akan berubah menjadi
warna hitam setelah tua.
Pada umumnya, masakan Indonesia berupa soto, sup juga bubur ayam
menggunakan bawang merah sebagai bahan dasar dalam pembuatan bumbu.
Selain itu, bawang merah dapat juga dapat bermanfaat sebagai obat yaitu
untuk mengobati maag, masuk angin, menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan kolesterol, sebagai obat kencing manis (diabetes melitus), memperlancar pernafasan dan memperlancar aliran darah, karena bawang merah dapat menghambat penimbunan trombosit dan meningkatkan aktivitas fibrinotik.
Dalam 100 gram bawang merah mengandung :
- Kalori : 39 kkal
- Protein : 1,5 gr
- Lemak : 0,3 gr
- Karbohidrat : 9,2 gr
- Serat : 0,7 gr
- Vitamin A : 50 IU
- Vitamin B.1 : 0,03 mg
- Riboflavin : 0,04 mg
- Niasin : 0,02 mg
- Asam ascorbic : 9,0 mg
- Vitamin C : 2,0 mg
- Kalsium : 36, 0 mg
- Fosfor : 40,0 mg
- Besi : 0,8 mg
- Air : 88,0 gr
3. Bawang Putih
Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium
sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Mempunyai sejarah penggunaan
oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di Asia
Tengah, dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa. Dikenal di dalam catatan Mesir kuno,
digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan. Umbi dari
tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
Batang bawang putih terlihat semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah
daun yang berwarna hijau, bagian bawahnya memiliki banyak siung dan jika
digabung menjadi umbi besar berwarna putih. tiap siung terbalut dengan
kulit tipis, jika kulit tersebut diiris, maka bawang putih akan
mengeluarkan bau yang menyengat; tajam. daunnya berbentuk pipih
memanjang seperti pita, tepiannya rata dan ujungnya runcing beralur,
panjangnya 60 cm dan lebar sekitar 1,5 cm. memiliki akar yang serabut,
bunganya berwarna putih, bertangkai panjang, dan berbentuk payung.
Bawang putih digunakan sebagai bumbu
yang digunakan hampir di setiap makanan dan masakan Indonesia. Sebelum
dipakai sebagai bumbu, bawang putih dihancurkan dengan ditekan dengan
sisi pisau (dikeprek) sebelum dirajang halus dan ditumis di penggorengan
dengan sedikit minyak goreng. Bawang putih bisa juga dihaluskan dengan
berbagai jenis bahan bumbu yang lain. Dan juga dapat digunakan sebagai
obat, karena bawang putih mempunyai khasiat sebagai antibiotik
alami di dalam tubuh manusia, seperti menurunkan kadar kolesterol,
mengendalikan tekanan darah, menurunkan risiko kanker, mencegah penyakit
jantung, serta menjaga kesehatan otak.
Dalam 100 gram bawang putih mengandung :
- Energi : 95 kkal
- Protein : 4,5 gr
- Lemak : 0,2 gr
- Karbohidrat : 23,1 gr
- Kalsium : 42 mg
- Fosfor : 134 mg
- Zat Besi : 1 mg
- Vitamin A : 0 IU
- Vitamin B1 : 0,22 mg
- Vitamin C : 15 mg
Sumber :
Komentar
Posting Komentar