Langsung ke konten utama

Ingredients 5

1. MADU


1. History of ingredient
Madu sudah digunakan manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada zaman Mesir kuno, madu sudah menjadi barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Bahkan pada masa itu, masyarakat Mesir menghargai madu dengan harga yang tinggi sekali bahkan menyamai harga mata uang yang langka. Dalam upacara adat sekalipun mereka juga menggunakan madu untuk memberi makan kepada binatang yang akan dipersembahkan kepada dewa-dewa. Bahkan sebelum itu manusia sudah menggunakan madu sejak puluhan abad sebelum Mesir, hal ini terbukti karena di gua Africa dan Spanyol ada gambar manusia mengumpulkan madu sementara itu ada gambar lebah mengitari di atas mereka.

Berikut ini adalah sejarah madu dari sebelum masehi sampai sesudah masehi:
Tahun sebelum masehi 7000 : Di gua Africa dan Spanyol terdapat gambar orang mengumpulkan madu dari retakan batu dan pohon sementara lebah mengitari atas mereka.
Tahun 3000 : Di Mesir madu di pakai oleh sebagian besar orang sebagai pemanis.Nilai madu sangat tinggi, bahkan biasa di pakai sebagai alat pembayaran.
Tahun 2100 : Madu di sebutkan dalam tulisan Sumeria dan Babylonya, kode Hittie, dan tulisan India dan Mesir, serta diperkirakan berusia lebih tua dari itu.
Tahun 2100 : Bahasa Inggris madu yaitu 'honey' diperkirakan berasal dari bahasa Jerman 'Honig'.
Tahun 2000 : Mesir sudah memelihara lebah di sarang buatan.
Tahun 1650 : Mesir kuno menggunakan madu sebagai komponen(bersama lemak hewan dan serat tumbuhan)untuk mengobati luka, sebagai pembuktian yang tertulis di Smith Papyrus.
Tahun 1100 : Bir Jerman diberi pemanis madu.
Tahun 1100 : Petani Jerman membayar membayar pajak dalam bentuk madu dan lilin lebah.
Tahun 1600 : Orang Spanyol menemukan bahwa penduduk asli Meksiko dan Amerika Tengah telah mengembangkan metode pemeliharaan lebah untuk memproduksi madu.
Tahun 1638 : Orang Eropa meperkenalkan lebah madu Eropa ke New England.
Tahun 1638 : Ditemukan bukti dokumentasi lebah madu di Amerika Utara.
Tahun 1822 : Lebah madu pertama diperkenalkan ke Australia.
Tahun 1842 : Lebah madu pertama kali di perkenalkan ke Selandia Baru.
Tahun 1850 : Lebah madu di bawa ke California angka hibridasi dengan koloni asli untuk meningkatkan produksi.
Tahun 2005 : Selandia Baru memiliki 320.000 sarang lebah yang memproduksi panen musiman kira-kira 8600 ton madu.

2. Nutrient content
Madu adalah campuran dari gula dan senyawa lainnya. Sehubungan dengan karbohidrat, madu terutama fruktosa (sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%), sehingga mirip dengan sirup gula sintetis diproduksi terbalik, yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau mineral. Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa dianggap berfungsi sebagai antioksidan, termasuk chrysin, pinobanksin, vitamin C, katalase, dan pinocembrin. Komposisi spesifik dari sejumlah madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah yang menghasilkan madu.

Analisis madu secara umum:
Fruktosa: 38.2%
Glukosa: 31.3%
Maltosa: 7.1%
Sukrosa: 1.3%
Air: 17.2%
Gula paling tinggi: 1.5%
Abu (analisis kimia):0.2%
Lain-lain: 3.2%
Kekentalan madu adalah sekitar 1,36 kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental daripada air.

3. Function of Ingredient
Karena rasanya yang manis dan aromanya yang bermacam-macam, madu biasanya digunakan sebagai pengganti gula. Kandungan gula dalam madu adalah gula alami, yakni gula invert yang dapat dengan mudah berasimilasi dengan darah dalam tubuh. Jika sudah menambahkan madu dalam adonan kue, jangan lagi tambah dengan gula pasir. Selain kandungan glukosa dan fruktosa, madu juga mengandung banyak mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti kalsium, kalium, fosfor, natrium, magnesium, zat besi dan juga vitamin. Madu sangat baik untuk saluran pencernaan dan baik pula untuk kulit.

4. Characteristic of Ingredient
- Berwarna coklat keemasan.
- Tenggelam dan mengendap dibagian dasar gelas jika dimasukkan kedalam gelas berisi air.
- Memiliki aroma yang khas.








Source :
https://id.wikipedia.org/wiki/Madu
http://www.gosyenland.com/front/artikel-dan-berita/madu-dan-lebah/18-sejarah-madu 
 
2.TELUR










Telur dihasilkan oleh hewan betina dari berbagai spesies, termasuk burung, reptil, amfibi, mamalia, ikan, dan telah dimakan oleh manusia selama ribuan tahun. Telur yang paling umum dikonsumsi adalah telur ayam. Telur unggas lainnya termasuk bebek dan burung puyuh juga dimakan. Dan telur ikan disebut roe dan kaviar.


Telur burung telah menjadi bahan makanan yang berharga sejak prasejarah, baik di masyarakat berburu dan budaya yang lebih baru di mana burung dijinakkan. Ayam mungkin dijinakkan untuk telurnya (dari ayam hutan asli ke Asia Tenggara dan subtropis India) sebelum 7500 SM. Ayam dibawa ke Sumeria dan Mesir pada 1500 SM, dan tiba di Yunani sekitar 800 SM, di mana burung puyuh adalah sumber utama telur. Di Thebes, Mesir, makam Haremhab, dibangun sekitar 1420 SM, menunjukkan penggambaran seorang pria membawa mangkuk telur burung unta dan telur besar lainnya, mungkin dari pelikan, sebagai persembahan. Di Roma kuno, telur diawetkan menggunakan sejumlah metode, dan makanan sering dimulai dengan telur. Bangsa Romawi menghancurkan cangkang di piring mereka untuk mencegah roh jahat bersembunyi di sana. Pada Abad Pertengahan, telur dilarang selama masa Prapaskah karena kekayaan mereka. Kata mayones mungkin berasal dari moyeu, kata Prancis abad pertengahan untuk kuning telur, yang berarti pusat. Industri telur kering dikembangkan pada abad ke-19, sebelum bangkitnya industri telur beku. Pada tahun 1878, sebuah perusahaan di St. Louis, Missouri mulai mengubah kuning telur dan putih menjadi zat berwarna coklat muda, seperti makanan dengan menggunakan proses pengeringan. Produksi telur kering secara signifikan diperluas selama Perang Dunia II, untuk digunakan oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.


Telur ayam, telur yang paling sering dimakan, menyediakan 155 kalori (kkal) energi makanan dan 12,6 g protein dalam porsi 100 gram. Telur (rebus) memasok beberapa vitamin dan mineral sebagai jumlah signifikan dari Nilai Harian (DV), termasuk vitamin A (19 persen DV), riboflavin (42 persen DV), asam pantotenat (28 persen DV), vitamin B12 (46 persen DV ), kolin (60 persen DV), fosfor (25 persen DV), seng (11 persen DV) dan vitamin D (15 persen DV). Satu kuning telur mengandung lebih dari dua pertiga dari asupan harian yang direkomendasikan yaitu 300 mg kolesterol. Pola makan ayam petelur dapat mempengaruhi kualitas nutrisi telur. Misalnya, telur ayam yang mengandung asam lemak omega-3 tinggi diproduksi dengan memberi makan ayam diet yang mengandung lemak tak jenuh ganda dari sumber seperti minyak ikan, biji chia, atau biji rami. Ayam betina yang dibesarkan di padang rumput, yang mencari makan sendiri, juga menghasilkan telur yang relatif diperkaya dengan asam lemak omega-3 dibandingkan dengan ayam yang dibesarkan di kandang. Sebuah studi USDA 2010 menetapkan tidak ada perbedaan makronutrien yang signifikan dalam berbagai telur ayam. Telur yang dimasak lebih mudah dicerna, serta memiliki risiko salmonellosis yang lebih rendah.


Telur ayam banyak digunakan dalam berbagai jenis hidangan, baik manis dan gurih, termasuk banyak makanan yang dipanggang. Beberapa metode persiapan yang paling umum termasuk orak-arik, digoreng, direbus, omelet dan acar. Mereka juga bisa dimakan mentah, meskipun ini tidak dianjurkan untuk orang-orang yang mungkin sangat rentan terhadap salmonellosis, seperti orang tua, yang lemah, atau wanita hamil. Selain itu, protein dalam telur mentah hanya 51 persen bioavailable, sedangkan telur yang dimasak mendekati 91 persen bioavailable, yang berarti protein dari telur yang dimasak hampir dua kali lebih mudah diserap dibandingkan protein dari telur mentah. Sebagai bahan, kuning telur adalah pengemulsi penting di dapur, dan juga digunakan sebagai pengental dalam custard. Albumen, atau putih telur mengandung protein sedikit atau tanpa lemak, dan dapat digunakan dalam memasak secara terpisah dari kuning telur. Protein dalam putih telur memungkinkannya untuk membentuk busa dan masakan soda. Putih telur dapat diangin-anginkan atau dikocok dengan konsistensi halus, dan sering digunakan dalam makanan penutup seperti meringue dan mousse.


Karakteristik telur adalah mempunyai cangkang yang keras dan kaku, selaput, putih telur dan juga kuning telur. Fungsi dari putih telur adalah mempertahankan posisi dan bentuk kuning telur di tengah.





Source :
https://en.wikipedia.org/wiki/Egg_as_food
http://giziklinikku.blogspot.co.id/2016/07/karakteristik-telur.html
 
3. Nutmeg 


HISYORY

Pala (Myristica fragrans) merupakan tanaman yang terdiri dari pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Karena nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditas perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa tersebar luas di daerah tropis seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang dibeli.
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila dimasak, kulit dan buah akan dibuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu buah berwarna coklat.
NUTRISI

Nama Bahan Makanan : Biji Pala
Nama Lain / Alternatif : Pala, Biji
Banyaknya Biji Pala yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Biji Pala yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 95 %
Jumlah Kandungan Energi Biji Pala = 494 kkal
Jumlah Kandungan Protein Biji Pala = 7,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Biji Pala = 36,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Biji Pala = 40,1 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Biji Pala = 120 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Biji Pala = 240 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Biji Pala = 5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Biji Pala = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Biji Pala = 0,2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Biji Pala = 0 mg
Khasiat / Manfaat Biji Pala : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : B
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
MANFAAT 

Pala sendiri memiliki ciri khas rasa agak pedas, aroma yang harum dan manis serta mampu memberi efek menghangatkan tubuh. Hanya biji pala yang telah tua dan matang yang menghasilkan aroma dan rasa yang kuat, yaitu yang lonjong, kering serta warnanya cokelat tua. Penggunaannya tak pernah banyak, cukup sedikit saja.

Dilansir dari Wikipedia, pala juga berfungsi sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar. Minuman seperti eggnog, setup atau wedang terkadang menambahkan sedikit bubuk pala sebagai penambah aroma dan penghangat tubuh.

Bahkan bubuk pala bisa menghilangkan bau amis pada daging dan ikan karena aromanya yang kuat. Jadi, itu dia fungsi pala dalam masakan yang ternyata tak bisa disingkirkan begitu saja dalam jajaran bumbu masakan.
KARAKTERISTIK

  1. Buah berbentuk bulat, berwarna kekuning – kuningan apabila matang atau masak akan menjadi dua bagian dan memiliki rasa asam.
  2. Biji berbentuk lonjong hingga bulat dengan panjang berkisar antara 1,5 – 4,5 cm, lebar 1-2,5 cm.
  3. ulit biji berwarna coklat dan mengkilat pada bagian biji luar berwarna keputih – putihan, sedangkan fulinya berwarna merah gelap hingga berwarna putih kekuning – kuningan dan biji dibungkus yang hampir menyerupai jala
Source :
https://www.google.com/amp/s/m.fimela.com/amp/3874741/fungsi-pala-dalam-masakan-penguat-aroma-hingga-penyedap-makanan
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-biji-pala-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html?m=1#.XMWYYWj7M0P
https://www.google.com/amp/s/m.fimela.com/amp/3874741/fungsi-pala-dalam-masakan-penguat-aroma-hingga-penyedap-makanan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pala
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Utensil & Equipment 3

Utensil 1. Woden spatula Fungsi : untuk mengaduk bahan makanan saat proses memasak Material : kayu Cleaning : dicuci menggunakan air bersih 2. Silikon brush Fungsi : untuk mengoles butter pada suatu wadah Material : silikon Cleaning : menggunakan sabun dan spons 3. Cake molding Fungsi : tempat yang digunakan untuk membuat cake Material : stainless steel Cleaning : menggunakan air sabun dan spons

Ingredients 4

1. Butter 1. History Inggredients Mentéga adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu. Dulu sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai bagian dari beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Pengganti mentega adalah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan kolesterol. Mentega adalah emulsi air-dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar / suhu di luar. Mentega hampir sama dengan roombutter tetapi roombutter adalah mentega yang wanginya tajam dan berwarna putih. 2. Nutrion content Informasi Gizi Ukuran Porsi: 1 porsi (10 g) per porsi Kilojoule 308 kj Kalori 74 kkal Lemak 8,13 g  Lemak Jenuh 4,94 g Lemak tak Jenuh Ganda 0,2 g  Lemak tak Jenuh Tunggal 2,01 g  Protein 0,06 g Karbohidrat 0,08 g  Serat 0 g Gula 0,07 g Sodium 68 mg 3. Fungction of Inggredients Mentega untuk memasak, sepert

MID TEST ( SEMESTER 2 ) VERSI INDONESIA

Halo guys           Hari ini adalah hari dimana saya dan kelompok saya melakukan preperan untuk mid test besok. Hari ini kelompok saya melakukan preperan menu rotasi 1.2 yaitu macedoine of vegetable with mayonaise,  fillet dory of  meuniere potato au gratin bechamel sauce, minestrone soup,  choux ala crocoline dan hard roll. Saya mendapatkan bagian soup yaitu pertama saya prepare untuk pembuatan tomato sauce yaitu whole tomato, tomato paste, salt and pepper pertama yang saya memboil tomato dan mensaute tomato paste kemudian saya mencampurkan tomato paste dengan air dan memasukam whole tomato kemudian saya boil dan simmer.  Sesambil menunggu tomato sauce saya prepare vegetable seperti carrot ( small dice) , chop onion dan garlic, cabbage dan zucchini dan kelompok saya membuat white stock ( chicken stock )  Setelah itu saya membantu teman kelompok lain pada saat restoran open. Setelah close restoran kami melakukan general cleaning tapi hari preparean kelompok saya terjadi kegagalan pa