Langsung ke konten utama

Local food 3

1.      Barongko

Barongko merupakan makanan khas Bugis-Makassar yang terbuat dari pisang yang dihaluskan, telursantangula pasir, dan garam. Kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus. Jika sudah matang, dimasukkan ke dalam kulkas atau bisa juga langsung disantap hangat.
Dahulu, Barongko disajikan sebagai hidangan penutup bagi raja-raja Bugis-Makassar. Selain itu, kue ini biasa dihidangkan juga dalam pesta adat, pernikahan, khitanan, mappanre temme’, aqiqah dan sebagainya. Meskipun terlihat sederhana dan mudah cara membuatnya, namun kue barongko ini mempunyai nilai filosofis yang sangat tinggi. Bahan utamanya terbuat dari pisang, bungkusannya pun terbuat dari daun pisang. Ini memliliki makna bahwa haruslah sama apa yang terlihat di luar dengan apa yang tersimpan di dalam diri kita. Makna lainnya adalah apa yang terpikirkan dan yang dirasakan haruslah selaras dengan tindakan yang akan dilakukan. 
      Bahan :
-          600 gr Pisang kepok matang
-          1,5 liter Santan, dari 2 buah kelapa
-          8 butir Telur 
-          ½ kaleng Susu kental manis
-          200 gr Gula pasir 
-          ¼ sdt Garam 
-          15 lembar Daun pisang, potong ukuran 30x15 cm 
      Cara Membuat :


1.      Kupas pisang lalu buang bagian tengah atau biji-biji hitamnya agar hasil akhir dari barongko tidak berbintik hitam.
2.      Blender pisang bersama santan, telur, dan gula pasir secara bertahap hingga halus. Pindahkan adonan ke dalam wadah.
3.      Ambil 2 lembar daun pisang lalu susun/tumpuk jadi satu. Tuangkan ½ cangkir adonan pisang ke dalam daun pisang, lalu bungkus perlahan jadi bentuk tum. Sematkan dengan tusuk gigi atau lidi. Ulangi langkah ini hingga semua adonan habis terbungkus.

4.      Panaskan panci kukus/dandang hingga muncul uap. Kukus barongko selama 25 menit hingga matang dan daun terlihat layu berubah warna. Angkat. Dan barongko siap disajikan.
2.      Coto Makassar

Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional MakassarSulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan ketupat dan "burasa" atau yang biasa dikenal sebagai buras, yakni sejenis ketupat yang dibungkus daun pisang.
Coto makassar diperkirakan telah ada semenjak masa Kerajaan Gowa di abad ke-16. Dahulu hidangan coto bagian daging sapi sirloindan tenderloin hanya disajikan untuk disantap oleh keluarga kerajaan. Sementara bagian jeroan disajikan untuk masyarakat kelas bawah atau abdi dalem pengikut kerajaan. Saat ini coto makassar sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga restoran.
      Bahan :
-          1 kg Daging sapi
-          5 batang Serai, memarkan
-          2 liter Air cucian beras putih
-          5 lembar Daun salam
-          3 sdm Minyak goreng
-          5 cm Jahe, memarkan
-          1 ruas Lengkuas, memarkan
      Bumbu Halus :
-          250 gr Kacang tanah, sangrai
-          10 siung Bawang putih
-          8 butir Kemiri, sangrai
-          1 sdm Ketumbar, sangrai
-          1 sdt Jinten, sangrai
-          1 sdt Merica butiran
-          1 sdt Garam
      Bahan Pelengkap :
-          Bawang merah goreng
-          Seledri yang sudah diiris
-          Daun bawang yang sudah diiris
      Cara Membuat :
1.      Rebus daging sapi menggunakan air cucian beras bersama dengan langkuas, jahe, daun salam dan serai yang sudah dimemarkan. Rebus hingga daging menjadi empuk. Setelah itu, potong- potong daging membentuk dadu. Tiriskan. Jangan buang air rebusan atau kaldu tadi.
2.      Siapkan wajan dan panasakan minyak goreng. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan tumis hingga matang dan harum.
3.      Panaskan kembali air kaldu. Lalu masukkan bumbu yang sudah ditumis, aduk rata. Kemudian masukkan potongan daging sapi ke dalam kuah. Masak sebentar dan matikan kompor. Sajikan dengan taburan bawang goreng, seledri dan baung bawang. 








Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Coto_Makassar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To Make cookies

Recipe 2

1. Choco truffle - Dark chocolate  250 gram - Butter          250 gram - Icing sugar     120 gram - Egg yolk          4 butir - Whole egg         4 butir - flour            60 gram How To Make : - Siapkan semua bahan - Lelehkan dark chocolate kemudian masukan butter - Masukkan icing sugar kemudian diaduk sampai rata kemudian masukan flour - angkat dari atas air panas kemudian masukkan egg sedikit demi sedikit - Untuk cupnya diolesi butter dan diberikan flour kemudian masukan adonan 3/4 cup - Bake selama kurang lebih  11 menit dengan suhu 450 derajat - Garnish sesuai selera Sejarah  Penemuan pers kakao pada tahun 1828 membuat dicapai memisahkan lemak murni dalam biji kakao, yang dikenal sebagai cocoa butter, dari padatan kacang. Hal ini tidak semata-mata meningkatkan konsistensi dan gaya kakao bubuk yang tersi...

local food 4

Mei 23, 2019 Local Food #4 1.    Mie Titi          Mie Titi sudah jadi hidangan kuliner khas Makassar. Tapi masakan mi kering dan dilengkapi kuah berbumbu kental ini, ternyata bukanlah nama sebuah mie. Titi sebenarnya adalah sapaan akrab mendiang Angko Tjao, ayah dari Freddy Koheng, pemilik usaha Mie Titi di Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo (Jl. Irian), Makassar.          Titi pun bukan sebutan orang atau nama diri. Dalam bahasa Tionghoa, Titi berarti adik laki-laki. Seiring waktu, hingga 1990-an, mie titi akhirnya menjadi usaha keluarga. Bagi warga Tionghoa-Makassar di era 1950 an, khusunya di kawasan Pecinan, Angko Tjao adalah pedagang mie khas. Saat itu, warga sekitarnya menyebutnya mi dadar atau mi yang digoreng dengan sedikit minyak, lalu ditekan-tekan pada wajan hingga gepeng menyerupai telur dadar.       Mie bakar atau goreng adalah masakan kh...