TERMINOLOGI
1. AYAM BETUTU
Ayam betutu adalah makanan khas Bali yang berasal dari Gianyar namun kini tersebar di seluruh daerah di Bali. Pelopor dari ayam betutu adalah Ni Wayan Tempeh yang berasal dari wilayah Abiansi, kota Gianyar di tahun 1976. Meskipun namanya ayam betutu, namun bahan baku yang digunakan bisa berupa ayam ataupun bebek dan dibungkus menggunakan daun pisang beserta pelepah pisangnya sehingga lebih harum aroma ayamnya. Cara memasaknya pun cukup unik dimana ayam akan diberi bumbu yang dimasukkan ke dalam bagian perutnya kemudian hanya dibakar menggunakan api sekam. Sebelum dibakar menggunakan sekam, bungkusan ayam akan ditanam masuk menuju lubang di dalam tanah dan ditutup menggunakan bara api tersebut. Dibutuhkan waktu berjam-jam untuk memperoleh cita rasa ayam yang empuk, gurih, bau aroma sekam bakaran dan juga cita rasa yang unik karena memang hanya menggunakan sekam api.
Namun cara tersebut sedikitnya mulai ditinggalkan oleh banyak penjual ayam betutu dan mereka memilih untuk menggunakan cara yang praktis sekaligus cepat menggunakan alat masak modern sehingga ayam akan empuk hingga ke bagian tulang. Caranya adalah ayam dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus selama satu jam. Setelah dikukus, ayam kemudian dimasukkan menuju oven dan dipanggang hingga matang.
2. AYAM TALIWANG
Pada awalnya nama Ayam Taliwang adalah ayam pelalah; yaitu ayam yang dibumbui dengan rempah-rempah, kemudian dibakar. Rempah yang digunakan adalah rempah khas suku sasak yang senang dengan rasa pedas sehingga ayam pelalah identik dengan rasa pedas. Kemudian seiring berjalannya waktu, masyarakat menyebut masakan ini Ayam Taliwang dan membuatnya menjadi membahana di seluruh penjuru Lombok karena kenikmatannya.
3. SERABI
Serabi berasal dari bahasa sunda yaitu “sura” yang berarti besar. Serabi atau surabi adalah salah satu makanan ringan atau jajanan pasar yang berasal dari Indonesia dan menjadi idola sejak diciptakan tahun 1923 silam. Surabi dinyatakan sebagai makanan tradisional khas jawa karena lebih populer di pulau ini. Surabi memiliki bentuk yang mirip dengan pancake namun lebih kecil dan tebal. Surabi umumnya terbuat dari tepung beras atau terigu yang dibakar dengan menggunakan alat tradisional yaitu tungku dan cetakan dari tanah liat. Jika pancake punya saus dengan berbagai pilihan rasa, kue serabi juga memiliki kuah atau saus yang terbuat dari gula jawa sesuai dengan cita rasa nusantara, bahkan serabi kini banyak disajikan dengan mayonaise, dark chocolate atau dengan toping ayam, sosis dll. Kuah yang terbuat dari campuran gula jawa dan santan kelapa itu, biasa disebut dengan kinca.
Dua jenis kue serabi yang terkenal dari Indonesia , yaitu serabi bandung dan serabi solo. Kedua serabi tersebut memiliki perbedaan, baik dari bahan hingga penyajiannya pun berbeda. Jika serabi bandung menggunakan tepung terigu, serabi solo menggunakan tepung beras. Selain itu serabi bandung biasa disajikan dengan kuah dari gula jawa dan santan yang biasa disebut kinca, sedangkan pada serabi solo santan ditambahkan ketika proses pembuatan masih berlangsung. Selain di tanah jawa, surabi juga dapat ditemukan di ranah minang, betawi, Cirebon, tegal dengan ciri khas manis. Sedangkan serabi minang banyak dijumpai di Medan. Serabi ini menggunakan kuah dasar dari campuran gula dan buah-buahan, terutama serabi kuah durian yang paling sering dicari.
4 .KEBAB
Sejarah Kebab
Nama kebab berasal dari bahasa Arab: kabab yang awalnya berarti daging goreng, bukan daging panggang/bakar. Kata kabab kemungkinan berasal dari bahasa Aram: kabbābā yang mungkin berasal dari bahasa Akkadia: kabābu yang berarti "bakar, panggang". Pada abad ke-14, kebab menjadi sinonim dengan tabahajah, hidangan berupa potongan daging goreng dalam bahasa Persia. Dalam buku-buku berbahasa Turki, istilah kebab sering dipakai untuk bola-bola daging yang dibuat dari daging ayam atau daging domba cincang.
Makanan khas Timur Tengah ini menurut sejarahnya berasal dari Turki. Namun ada juga yang mengatakan dari Arab yang dikenal dengan Kabbeh. Makanan khas ini mulai meluas ketika para pedagang Turki mengadakan kontak dengan masyarakat kota Berlin, Jerman sekitar abad 18. Aslinya daging kebab dipanggang, disajikan dengan roti pita, paprika, dan saus.
Dalam perkembangannya mengalami penyesuaian dan pencampuran dengan kebiasaan masyarakat Jerman.
Pola pemanggangan daging Kebab pun mulai berkembang dari tradisional ke pola modern menggunakan pemanggangan elektrik maupun gas. Kebab telah merambah berbagai belahan dunia, Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika, Kanada, Australia, Jepang, Cina, Malaysia, Indonesia. 5. MARTABAK
Sejarah Martabak Asin
Martabak dikenal dua jenis, yaitu martabak manis dan martabak asin.
Martabak Asin adalah makanan terbuat dari adonan tepung terigu (untuk lapisan luar) dan adonan telur, daging giling (cincang), dan rempah (untuk bagian isi) yg kemudian digoreng.
Kata Martabak merupakan bahasa Arab yang memiliki arti "terlipat". Sejarah dari Martabak ini berawal dari seorang pemuda dari Tegal Jawa tengah yang bernama Ahmad bin Abdul Karim berkelana ke kota besar yaitu Semarang untuk berdagang pada tahun 1930. Kemudian beliau bertemu seorang warga India bernama Abdullah bin Hasan al-Malibary yang pandai memasak dan menjadi sahabat.
Suatu ketika Abdullah yang berasal dari India ini diajak kekampung halaman Ahmad dan diperkenalkan dengan saudara perempuannya, dan perkenalan tersebut menghasilkan pernikahan antara keduanya. Abdullah ini juga pandai membuat sebuah masakan yang terbuat dari terigu yang disebut martabak, karena beliau tinggal di Indonesia sehingga membuat kue Martabak yang lebih disesuaikan untuk lidah orang Jawa yang suka memakan sayuran, yaitu martabak yang berisi sayuran yang dicampur dengan bahan lainnya.
Karena makanan ini banyak disukai maka banyak kerabat dan tetangga dari Ahmad sahabatnya dan istrinya yang diajari membuat kue martabak tersebut, bahkan makanan ini juga sering diperkenalkan diberbagai acara diluar kota seperti pasar malam, maupun acara sekatenan di Yogyakarta dan dugderan di Semarang.
7. Mochi
Mochi (Jepang: 餅; Hanzi: (麻 糬)) adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk jadi lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang. Namun, jenis kue ini dijual dan bisa diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun. Ia memiliki rasa yang khas pada saat pertama kali, dan lama kelamaan menjadi lengket.
8. Torayaki
Takoyaki (た こ 焼 き) Adalah nama makanan asal daerah Kansai di Jepang, berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu isi potongan gurita di dalamnya. Di zaman Taisho sudah dijumpai kios pasar kaget yang menjual choboyaki dengan nasi goreng terigu dengan isi konnyaku yang merupakan cikal bakal takoyaki. Choboyaki berkembang menjadi Rajioyaki yang berisi urat sapi dan bagian daging murah yang lain. Penganan disebut "rajioyaki" karena bentuknya yang bulat-bulat seperti tombol radio transistor pada waktu itu. Pada tahun 1933, kios takoyaki bernama Aizuya menjual Nikuyaki yang merupakan variasi rajioyaki yang diisi dengan daging sapi. Pada tahun 1935, kios Aizuya yang mengambil ide dari Akashiyaki mulai mengisikan gurita dan telur ke dalam rajioyaki dan tahan sebagai takoyaki. Di sekitar tahun 1965-an, kios pasar kaget yang menjual takoyaki mulai bermunculan di daerah Kanto. Di pertengahan dekade 1990-an, Tokyo mengalami demam takoyaki yang diawali oleh kios takoyaki bernama Kyōtako di daerah Shibuya. Di daerah Kyushu, perusahaan barang hatchandō menjual takoyaki secara bergilir sekarang berubah menjadi perusahaan penjual takoyaki sebagai makanan beku. Sekitar tahun 2000, kios bernama Gindako yang berasal dari kawasan pasar Tsukiji, Tokyo sukses dengan jumlah toko cabang yang buka di seluruh Jepang agar bisa membuat makanan ringan dengan rasa takoyaki.
9. Yakiniko
yakiniku (焼 肉, Daging panggang) adalah istilah bahasa Jepang untuk daging yang dipanggang atau dibakar di atas api. Dalam arti luas, yakiniku juga mencakup berbagai masakan daging sapi, babi, atau jeroan yang dipanggang, seperti bistik, panggang daging domba (jingisukan), dan barbeque. Daging dipanggang di atas api dari arang atau gas dengan menggunakan kisi-kisi dari besi atau di atas plat dari besi (teppan). Potongan daging yang berbentuk empat kali ditusuk dengan tusukan dari logam sebelum dipanggang. Di rumah roti yakiniku, mulailah dipanggang, daging yang agak besar agak perlu dipotong dengan gunting di doserian. Istilah "horumon" dalam "horumonyaki" berasal dari dialek Kansai "horumon" (benda buangan) yang digunakan untuk menyebut jeroan. Ternyata yakiniku dengan bulgogi atau kalbi telah menjadi sangat kabur, karena terjawab juga disebut "yakiniku" di Jepang. Horumonyaki diciptakan oleh imigran Korea di daerah Kansai seusai Perang Dunia II.
10. Soba
Soba (蕎麦 atau そ ば) Adalah salah satu jenis mi Jepang yang dibuat dari tepung sembuh kuda. Dalam bahasa Jepang, tumbuhan serealia gandum juga disebut "soba". Selain itu, istilah "soba" juga bisa berarti mi telur asal Cina yang dimasak menjadi yakisoba atau ramen. Di zaman dulu, mi dari tepung sembuh kuda disebut sobakiri. Catatan investasi tentang tepung gandum yang dibuat mi (sobakiri) ditulis dalam buku catatan kuil Jōshō-ji, desa Ōkuwa, paket Nagano. Sewaktu pura selesai dipugar tahun 1574, "sobakiri" termasuk ke dalam daftar barang berharga yang diterima untuk penyelenggaraan selamatan.
http://andrisamramli30.blogspot.co.id/2018/03/food-terminology.html
http://andrisamramli30.blogspot.co.id/2018/04/terminology.html
Komentar
Posting Komentar