Langsung ke konten utama

LOCAL MARKET

Seperti biasa hari ini selesai jumat berkah kami akan melakukan survei pasar, tetapi kali ini saya tidak bersama teman lainnya. Setelah dari kampus saya langsung pulang kerumah dikarenakan ada urusan, tetapi saya tetap melakukan survei pasar di malam harinya. Malam ini saya melakukan survei di Pasar Induk Minasa Maupa, pasar ini terletak di Sungguminasa, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa, tepatnya sebelum Jembatan Kembar Gowa.

Berikut ini adalahlist bahan yang saya survey :

NO.
ITEM
QUANTITY
UNIT
HARGA
1
Labu Siam
1
Pcs
Rp.    2.000
2
Buncis
1
Kg
Rp.  12.000
3
Kemiri
1
Pack
Rp.    6.000
4
Merica Butir
1
Pack
Rp.    2.000
5
Gula Pasir
1
Kg
Rp.  13.000
6
Garam Kasar
1
Pack
Rp.    5.000
7
Daun Jeruk
100
Gr
Rp.    5.000
8
Daun Salam
1
Bunch
Rp.    2.000
9
Minyak Goreng
1
Liter
Rp.    7.000
10
Terasi
1
Pack
Rp   14.000
11
Tepung Maizena
1
Pack
Rp.    5.000
12
Bawang Goreng
1/4
Kg
Rp.  30.000
13
Bihun
1
Pack
Rp.    5.000
14
Gula Merah
1
Kg
Rp.  20.000

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To Make cookies

Daily activity 9

Assalamualaikum Salam hangat dari saya yang setia membaca blog saya. Hari ini kami kembali praktek membuat croissant dan hari ini kami juga membuat sourdough bread. Sebelum kami membuat croissant kami melihat dosen mempraktekkan cara membuat croissant dan sourdough bread, setlah pemeriksaan sour dough kami langsung melihat dosen mempraktekkan cara membuatnya dan setelah itu kami juga membuatnya.  Hari ini kami hanya membuat dough nya saja karena croissant fat belum ada. untuk langkah membuatnya sama seperti pada umumnya hanya saja kali ini kami menggunakan fresh yeast ( leavin ), langkah pertama straight dough method yaitu mencampurkan semua bahan kering seperti flour, sugar dan salt dan di aduk lalu memasukkan fresh yeast dan langkah kedua masukkan fresh milk dan di aduk selama 20 menit.  Setelah itu uleni sebentar kemudian simpan di suhu ruangan selama 30 menit dan kemudian masuk kedalam chiller selama 1 malam.   Hari ini saya hanya membuat adonan croiss...

local food 4

Mei 23, 2019 Local Food #4 1.    Mie Titi          Mie Titi sudah jadi hidangan kuliner khas Makassar. Tapi masakan mi kering dan dilengkapi kuah berbumbu kental ini, ternyata bukanlah nama sebuah mie. Titi sebenarnya adalah sapaan akrab mendiang Angko Tjao, ayah dari Freddy Koheng, pemilik usaha Mie Titi di Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo (Jl. Irian), Makassar.          Titi pun bukan sebutan orang atau nama diri. Dalam bahasa Tionghoa, Titi berarti adik laki-laki. Seiring waktu, hingga 1990-an, mie titi akhirnya menjadi usaha keluarga. Bagi warga Tionghoa-Makassar di era 1950 an, khusunya di kawasan Pecinan, Angko Tjao adalah pedagang mie khas. Saat itu, warga sekitarnya menyebutnya mi dadar atau mi yang digoreng dengan sedikit minyak, lalu ditekan-tekan pada wajan hingga gepeng menyerupai telur dadar.       Mie bakar atau goreng adalah masakan kh...