Langsung ke konten utama

LOCAL MARKET

Hari ini adalah survei pasar terakhir untuk semester ini. Dan sebagai penutup, saya mengunjungi Pasar Lette yang beralamat di Jl. Rajawali, Lrg. 10, Lette, Kec. Mariso.

NO.
ITEM
QUANTITY
UNIT
HARGA
1
Timun
1
Kg
Rp.  18.000
2
Kunyit Putih
1
Pcs
Rp.    1.500
3
Tauge
1
Kg
Rp.    7.000
4
Melon
1
Pcs
Rp.  15.000
5
Lengkuas
1
Kg
Rp.  20.000
6
Ikan Kerapu
1
Kg
Rp.  48.000
7
Ikan Kembung
1
Kg
Rp.  53.000
8
Ikan Tenggiri
1
Kg
Rp.  60.000
9
Kerang Dara
1
Kg
Rp.  30.000
10
Telur Puyuh
1
Pack
Rp   10.000
11
Buah Kelor
1
Bunch
Rp.    3.000
12
Ikan Katamba Kering
1
Bunch
Rp.    5.000
13
Nanas Manis
1
Pcs
Rp.  15.000
14
Buah Pinang
1
Pcs
Rp.    5.000
15
Wortel
1
Kg
Rp.  20.000
16
Lobak
1
Kg
Rp.  11.000
17
Lemon
1
Kg
Rp.  30.000
18
Buah Naga Merah
1
Kg
Rp.  26.000
19
Pepaya Mengkal
3
Pcs
Rp.    5.000
20
Ikan Sunu Kering
1
Kg
Rp.100.000




Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To Make cookies

Daily activity 9

Assalamualaikum Salam hangat dari saya yang setia membaca blog saya. Hari ini kami kembali praktek membuat croissant dan hari ini kami juga membuat sourdough bread. Sebelum kami membuat croissant kami melihat dosen mempraktekkan cara membuat croissant dan sourdough bread, setlah pemeriksaan sour dough kami langsung melihat dosen mempraktekkan cara membuatnya dan setelah itu kami juga membuatnya.  Hari ini kami hanya membuat dough nya saja karena croissant fat belum ada. untuk langkah membuatnya sama seperti pada umumnya hanya saja kali ini kami menggunakan fresh yeast ( leavin ), langkah pertama straight dough method yaitu mencampurkan semua bahan kering seperti flour, sugar dan salt dan di aduk lalu memasukkan fresh yeast dan langkah kedua masukkan fresh milk dan di aduk selama 20 menit.  Setelah itu uleni sebentar kemudian simpan di suhu ruangan selama 30 menit dan kemudian masuk kedalam chiller selama 1 malam.   Hari ini saya hanya membuat adonan croiss...

local food 4

Mei 23, 2019 Local Food #4 1.    Mie Titi          Mie Titi sudah jadi hidangan kuliner khas Makassar. Tapi masakan mi kering dan dilengkapi kuah berbumbu kental ini, ternyata bukanlah nama sebuah mie. Titi sebenarnya adalah sapaan akrab mendiang Angko Tjao, ayah dari Freddy Koheng, pemilik usaha Mie Titi di Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo (Jl. Irian), Makassar.          Titi pun bukan sebutan orang atau nama diri. Dalam bahasa Tionghoa, Titi berarti adik laki-laki. Seiring waktu, hingga 1990-an, mie titi akhirnya menjadi usaha keluarga. Bagi warga Tionghoa-Makassar di era 1950 an, khusunya di kawasan Pecinan, Angko Tjao adalah pedagang mie khas. Saat itu, warga sekitarnya menyebutnya mi dadar atau mi yang digoreng dengan sedikit minyak, lalu ditekan-tekan pada wajan hingga gepeng menyerupai telur dadar.       Mie bakar atau goreng adalah masakan kh...