Langsung ke konten utama

Daily Actifity 11

Assalamualaikum


Hello everyone back on my blog the third day by making the same croissants as the previous days because I do not have the sourdough to make sourbread.
        Today I continue making croissants which yesterday I made the dough and stored in the chiller for 1 night. For the first time we put in a croissant fat and after that do the first fold (single) and after that save it in the chiller for about 15 minutes. After that roll back then do the second fold (double) if you want to depend on making and put it in the chiller again for 15 minutes or more after that do the last fold (single) and keep it in the freezer for 1 hour. Finally roll to 0.5 cm and 60x20cm thickness after that form and put it in the chiller for 20 minutes and store at room temperature until it turns 2 times and bake at 350 degrees Celsius.
       Today the results of my croissant are still the same as yesterday but there have been developments again and I keep making more dough so I can make it back the next day. Today we also made a tarlet using our own recipe, but the tarlet that I made with my friend broke because the texture of the tarlet is easily fragile.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To Make cookies

Recipe 2

1. Choco truffle - Dark chocolate  250 gram - Butter          250 gram - Icing sugar     120 gram - Egg yolk          4 butir - Whole egg         4 butir - flour            60 gram How To Make : - Siapkan semua bahan - Lelehkan dark chocolate kemudian masukan butter - Masukkan icing sugar kemudian diaduk sampai rata kemudian masukan flour - angkat dari atas air panas kemudian masukkan egg sedikit demi sedikit - Untuk cupnya diolesi butter dan diberikan flour kemudian masukan adonan 3/4 cup - Bake selama kurang lebih  11 menit dengan suhu 450 derajat - Garnish sesuai selera Sejarah  Penemuan pers kakao pada tahun 1828 membuat dicapai memisahkan lemak murni dalam biji kakao, yang dikenal sebagai cocoa butter, dari padatan kacang. Hal ini tidak semata-mata meningkatkan konsistensi dan gaya kakao bubuk yang tersi...

local food 4

Mei 23, 2019 Local Food #4 1.    Mie Titi          Mie Titi sudah jadi hidangan kuliner khas Makassar. Tapi masakan mi kering dan dilengkapi kuah berbumbu kental ini, ternyata bukanlah nama sebuah mie. Titi sebenarnya adalah sapaan akrab mendiang Angko Tjao, ayah dari Freddy Koheng, pemilik usaha Mie Titi di Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo (Jl. Irian), Makassar.          Titi pun bukan sebutan orang atau nama diri. Dalam bahasa Tionghoa, Titi berarti adik laki-laki. Seiring waktu, hingga 1990-an, mie titi akhirnya menjadi usaha keluarga. Bagi warga Tionghoa-Makassar di era 1950 an, khusunya di kawasan Pecinan, Angko Tjao adalah pedagang mie khas. Saat itu, warga sekitarnya menyebutnya mi dadar atau mi yang digoreng dengan sedikit minyak, lalu ditekan-tekan pada wajan hingga gepeng menyerupai telur dadar.       Mie bakar atau goreng adalah masakan kh...