Langsung ke konten utama

Visit Local Market 1

Visit Local Market 1

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada semester 5 ini kami melakukan visit local market, hal ini bertujuan agar kita semua tahu harga -harga yang ada di pasaran yang berada di wilayah kota makassar. visit local market ini sangat penting karena kita bisa mengetahui harga serta bisa membandingkan dengan pasar lainnya pada setiap minggunya.




NO.
ITEM
QUANTITY
UNIT
PRICE
1
Cabai Rawit 
1
Kg
Rp. 80.000
2
Sereh
1
Ikat
Rp. 5.000
3
Kangkung
3
Ikat
Rp. 5.000
4
Gula merah
1
kg
Rp. 15.000
5
Tahu
5
buah
Rp.  5.000
6
Asam jawa
1
kg
Rp.  5.000
7
labu kuning
1
buah
Rp.  5.000
8
labu siam
1
buah
Rp.   2.000
9
onion
1
Kg
Rp. 40.000
10
kol
1
Kg
Rp. 14.000
11
shallot
1
Kg
Rp. 30.000
12
Garlic
1
Kg
Rp. 40.000
13
kunyit
1
Kg
Rp. 15.000
15
Jahe
1
Kg
Rp. 40.000
16
Tempe
1
blok
Rp.  5.000
17
Garam
1
Bungkus
Rp.  5.000
18
Minyak goreng
1
liter
Rp. 15.000
19
kelapa parut
1
Kg
Rp.  6.000
20
Gula pasir
1
Kg
Rp. 15.000 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To Make cookies

Daily activity 9

Assalamualaikum Salam hangat dari saya yang setia membaca blog saya. Hari ini kami kembali praktek membuat croissant dan hari ini kami juga membuat sourdough bread. Sebelum kami membuat croissant kami melihat dosen mempraktekkan cara membuat croissant dan sourdough bread, setlah pemeriksaan sour dough kami langsung melihat dosen mempraktekkan cara membuatnya dan setelah itu kami juga membuatnya.  Hari ini kami hanya membuat dough nya saja karena croissant fat belum ada. untuk langkah membuatnya sama seperti pada umumnya hanya saja kali ini kami menggunakan fresh yeast ( leavin ), langkah pertama straight dough method yaitu mencampurkan semua bahan kering seperti flour, sugar dan salt dan di aduk lalu memasukkan fresh yeast dan langkah kedua masukkan fresh milk dan di aduk selama 20 menit.  Setelah itu uleni sebentar kemudian simpan di suhu ruangan selama 30 menit dan kemudian masuk kedalam chiller selama 1 malam.   Hari ini saya hanya membuat adonan croiss...

local food 4

Mei 23, 2019 Local Food #4 1.    Mie Titi          Mie Titi sudah jadi hidangan kuliner khas Makassar. Tapi masakan mi kering dan dilengkapi kuah berbumbu kental ini, ternyata bukanlah nama sebuah mie. Titi sebenarnya adalah sapaan akrab mendiang Angko Tjao, ayah dari Freddy Koheng, pemilik usaha Mie Titi di Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo (Jl. Irian), Makassar.          Titi pun bukan sebutan orang atau nama diri. Dalam bahasa Tionghoa, Titi berarti adik laki-laki. Seiring waktu, hingga 1990-an, mie titi akhirnya menjadi usaha keluarga. Bagi warga Tionghoa-Makassar di era 1950 an, khusunya di kawasan Pecinan, Angko Tjao adalah pedagang mie khas. Saat itu, warga sekitarnya menyebutnya mi dadar atau mi yang digoreng dengan sedikit minyak, lalu ditekan-tekan pada wajan hingga gepeng menyerupai telur dadar.       Mie bakar atau goreng adalah masakan kh...