Langsung ke konten utama

Daily activity 6

Assalamualaikum 

                The second day of practice, the day the real practice begins. Yesterday, we were told that tomorrow at 7 in the morning if it was too late, we would be given a punishment
of collecting plastics that could be sold and had to collect 1 tresbag. Today we made croissant and won't forget to run if it failed. 

In general, making croissants is the same as before but this time we used two different recipes. The steps are the same as in general

1. Prepare all ingredients except yeast (last)

2. Mix all ingredients with water, stir until evenly mixed then knead until smooth. Store at room temperature for 30 minutes and 15 minutes in a chiller.

3. Roll croissants fat
4. Roll until the air in the dough comes out then do a single fold and put it into the chiller for 15 minutes.
5. Roll to the desired thickness then add croissant fat then roll again and do a single fold, put it in the chiller for 15 minutes
6. Roll again and do a double fold then enter into the lahill chiller.
7. Finally do the single fold and save it again into the chiller
8. Roll up to the desired thickness then size as desired
9. Profing for 2 hours then bake for 30 minutes more with a temperature of 175 degrees Celsius.

Today, the croissants I made haven't been the way we wanted, so we had 3 more rounds.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To Make cookies

Recipe 2

1. Choco truffle - Dark chocolate  250 gram - Butter          250 gram - Icing sugar     120 gram - Egg yolk          4 butir - Whole egg         4 butir - flour            60 gram How To Make : - Siapkan semua bahan - Lelehkan dark chocolate kemudian masukan butter - Masukkan icing sugar kemudian diaduk sampai rata kemudian masukan flour - angkat dari atas air panas kemudian masukkan egg sedikit demi sedikit - Untuk cupnya diolesi butter dan diberikan flour kemudian masukan adonan 3/4 cup - Bake selama kurang lebih  11 menit dengan suhu 450 derajat - Garnish sesuai selera Sejarah  Penemuan pers kakao pada tahun 1828 membuat dicapai memisahkan lemak murni dalam biji kakao, yang dikenal sebagai cocoa butter, dari padatan kacang. Hal ini tidak semata-mata meningkatkan konsistensi dan gaya kakao bubuk yang tersi...

local food 4

Mei 23, 2019 Local Food #4 1.    Mie Titi          Mie Titi sudah jadi hidangan kuliner khas Makassar. Tapi masakan mi kering dan dilengkapi kuah berbumbu kental ini, ternyata bukanlah nama sebuah mie. Titi sebenarnya adalah sapaan akrab mendiang Angko Tjao, ayah dari Freddy Koheng, pemilik usaha Mie Titi di Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo (Jl. Irian), Makassar.          Titi pun bukan sebutan orang atau nama diri. Dalam bahasa Tionghoa, Titi berarti adik laki-laki. Seiring waktu, hingga 1990-an, mie titi akhirnya menjadi usaha keluarga. Bagi warga Tionghoa-Makassar di era 1950 an, khusunya di kawasan Pecinan, Angko Tjao adalah pedagang mie khas. Saat itu, warga sekitarnya menyebutnya mi dadar atau mi yang digoreng dengan sedikit minyak, lalu ditekan-tekan pada wajan hingga gepeng menyerupai telur dadar.       Mie bakar atau goreng adalah masakan kh...