Langsung ke konten utama

Daily Activity 4

Assalamualaikum

Wah akhirnya kita sampai pada hari terakhir Minggu praktek ini, pasti kalian sebagai pembaca setia saya telah menunggu bagaimana kegiatan saya di hari ini. Hari ini sungguh melelahkan buat saya tapi saya tidak akan menyerah hanya karena hal itu, mungkin itu adalah pembelajaran buat saya agar selalu sabar membuat sesuatu.

Seperti cerita saya di atas, hari ini hampir seluruh teman saya lari beberapa putaran, agar kami semua bersemangat untuk membuat croissant.

Croissant hari ini sungguh membuat hati sakit dan patah hati karena sudah kedua kalinya saya membuat dan gagal terus.







Seperti cerita saya  kemarin bahwa stepnya seperti itu bahwa kita harus membuat dengan perlahan dan tetap hati - hati tapi hari ini saya masih gagal membuatnya.

Cerita dibalik semua itu adalah bahwa kita harus tetap sabar, tetap berhati-hati dan jangan pernah membuat sesuatu dengan penuh emosi dan menggunakan cara cepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How To Make cookies

Daily activity 9

Assalamualaikum Salam hangat dari saya yang setia membaca blog saya. Hari ini kami kembali praktek membuat croissant dan hari ini kami juga membuat sourdough bread. Sebelum kami membuat croissant kami melihat dosen mempraktekkan cara membuat croissant dan sourdough bread, setlah pemeriksaan sour dough kami langsung melihat dosen mempraktekkan cara membuatnya dan setelah itu kami juga membuatnya.  Hari ini kami hanya membuat dough nya saja karena croissant fat belum ada. untuk langkah membuatnya sama seperti pada umumnya hanya saja kali ini kami menggunakan fresh yeast ( leavin ), langkah pertama straight dough method yaitu mencampurkan semua bahan kering seperti flour, sugar dan salt dan di aduk lalu memasukkan fresh yeast dan langkah kedua masukkan fresh milk dan di aduk selama 20 menit.  Setelah itu uleni sebentar kemudian simpan di suhu ruangan selama 30 menit dan kemudian masuk kedalam chiller selama 1 malam.   Hari ini saya hanya membuat adonan croiss...

local food 4

Mei 23, 2019 Local Food #4 1.    Mie Titi          Mie Titi sudah jadi hidangan kuliner khas Makassar. Tapi masakan mi kering dan dilengkapi kuah berbumbu kental ini, ternyata bukanlah nama sebuah mie. Titi sebenarnya adalah sapaan akrab mendiang Angko Tjao, ayah dari Freddy Koheng, pemilik usaha Mie Titi di Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo (Jl. Irian), Makassar.          Titi pun bukan sebutan orang atau nama diri. Dalam bahasa Tionghoa, Titi berarti adik laki-laki. Seiring waktu, hingga 1990-an, mie titi akhirnya menjadi usaha keluarga. Bagi warga Tionghoa-Makassar di era 1950 an, khusunya di kawasan Pecinan, Angko Tjao adalah pedagang mie khas. Saat itu, warga sekitarnya menyebutnya mi dadar atau mi yang digoreng dengan sedikit minyak, lalu ditekan-tekan pada wajan hingga gepeng menyerupai telur dadar.       Mie bakar atau goreng adalah masakan kh...