1. Butter
1. History Inggredients
Mentéga adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu. Dulu sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai bagian dari beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Pengganti mentega adalah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan kolesterol.
Mentega adalah emulsi air-dalam-minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar / suhu di luar.
Mentega hampir sama dengan roombutter tetapi roombutter adalah mentega yang wanginya tajam dan berwarna putih.
2. Nutrion content
Informasi Gizi
Ukuran Porsi: 1 porsi (10 g) per porsi
Kilojoule 308 kj Kalori 74 kkal
Lemak 8,13 g
Lemak Jenuh 4,94 g
Lemak tak Jenuh Ganda 0,2 g
Lemak tak Jenuh Tunggal 2,01 g
Protein 0,06 g
Karbohidrat 0,08 g
Serat 0 g
Gula 0,07 g
Sodium 68 mg
3. Fungction of Inggredients
Mentega untuk memasak, seperti menggoreng dan memanggang. Mentega juga bisa digunakan untuk mengoles makanan seperti roti dan kue. Dari segi kegunaannya, mentega lebih cocok dalam pembuatan kue kering.
Mentega mengandung karbohidrat, lemak, vitamin A, dan D. Lemak pada mentega memang cukup banyak. Dan itu adalah lemak jenuh. Konsumsi lemak jenuh yang terlalu banyak dan tidak baik untuk kesehatan, terutama bagi yang bermasalah dengan kolesterol.
4. Charakteristik Inggredients
a. tekstur lembek
b. biasanya berwarna putih
2. Wortel
Wortel adalah tumbuhan biennial yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar dan berbunga pada tahun kedua. Wortel sudah dikenal orang sejak abad ke-1
Masehi. Lantaran aromanya yang sangat khas, dulu orang menanam wortel untuk
mengambil daun dan bunganya saja, bukan akarnya seperti sekarang. Secara garis
besar, para ahli botani mengelompokkan wortel ke dalam dua kategori, yaitu
wortel timur dan wortel barat. Wortel timur dibudidayakan pertama kali di
Afganistan pada abad ke-10 Masehi yang memiliki warn ungu. Sementara itu,
wortel barat dibudidayakan pertama kali di Belanda, sekitar abad ke-15 dan
memiliki warna orange.
Daun wortel berwarna hijau dan tergolong
sebagai daun majemuk dan menyirip. Tangkai daun pada wortel memiliki jumlah
antara 5-8 per tanaman wortel. Panjang tangkai daun ini berkisar 10 sampai 20
sentimeter. Wortel sebenarnya juga memiliki batang namun sulit terlihat karena
sangat pendek. Panjangnya hanya berkisar 1-2 cm. Batang ini berada di antara
tangkai dan umbi. Wortel memiliki bunga, bentuknya mengembang, warnanya
bergantung pada varietasnya. Bunga ini menghasilkan biji kecil warna hitam yang
diselimuti bulu. Akar pada wortel merupakan umbi, cirinya memanjang seperti
kerucut dengan diameter umum antara 3-5 cm. Warna umbi ini paling umum adalah
jingga kekuningan, namun ada pula umbi wortel yang berwarna merah, ungu, kuning
bahkan biru.
Mengolah wortel menjadi makanan sangat mudah dan bervariasi. Rasa yang diberikan dari wortel yang manis menjadikan masakan menjadi lebih nikmat. Wortel dapat dimasak menjadi campuran cap cay, sayur bayam, ataupun menjadi acar. Wortel juga dapat menjadi salah satu buah yang baik untuk dibuat jus. Mengkonsumsi wortel setiap hari sangat baik bagi kesehatan tubuh kita yaitu, melancarkan pencernaan, kesehatan mata, mengontrol kolesterol, kesehatan kulit, mencegah penyakit kanker, dan mengurangi resiko terjadinya penyakit jantung.
Dalam 100 gr wortel mengandung :
- Energi : 42 kkal
- Protein : 1,2 gr
- Lemak : 0,3 gr
- Karbohidrat : 9,3 gr
- Kalsium : 39 mg
- Fosfor : 37 mg
- Zat Besi : 0 mg
- Vitamin A : 12000 IU
- Vitamin B1 : 0,06 mg
- Vitamin C : 6 mg
- Protein : 1,2 gr
- Lemak : 0,3 gr
- Karbohidrat : 9,3 gr
- Kalsium : 39 mg
- Fosfor : 37 mg
- Zat Besi : 0 mg
- Vitamin A : 12000 IU
- Vitamin B1 : 0,06 mg
- Vitamin C : 6 mg
3. Kentang
Kentang adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Menurut sejarahnya, kentang berasal dari lembah-lembah dataran tinggi di Chili, Peru, dan Meksiko. Jenis tersebut diperkenalkan bangsa Spanyol dari Peru ke Eropa sejak tahun 1565. Semenjak itulah, kentang menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Menurut catatan awal di Indonesia, tumbuhan ini mulai ada semenjak tahun 1794, dimulai dengan penanaman di sekitar Cimahi. Semenjak itu, kentang dapat ditemui pula di Priangan dan Gunung Tengger. Pada tahun 1812, kentang sudah dikenal dan dijual di Kedu. Sedangkan, di Sumatra tumbuhan ini dikenal setahun sebelumnya, yaitu pada tahun 1811.
Tanaman kentang pada umumya memiliki daun rimbun berbentuk oval dan meruncing, serta tulang daunya menyirip. Warna daun tanaman kentang, yaitu hijau muda sampai hijau tua, bahkan ada juga yang abu-abu. Sedangkan permukaan bawah daun kentang berbulu. Kentang memiliki batang berbentuk segi empat maupun segi lima, dengan tekstur agak keras dan berwarna hijau tua berpigmen unggu. Batang tanaman ini berdiameter kecil dengan panjang sekitar 50-120 cm. Bunga kentang berukuran begitu kecil dengan warna merah, ungu, atau pun putih. Dari bunga kentang itu akan menghasilkan buah berwarna hijau atau hijau keputihan, berlendir serta mengandung biji. Akar dari tanaman kentang menjalar dan berukuran kecil serta halus. Akar tanaman ini memiliki warna agak putih dan mampu masuk ke tanah sampai dengan kedalaman 45 cm. Tetapi pada umumnya akar kentang masuk dan bergerombol pada kedalaman tanah 25 cm.
Tanaman kentang pada umumya memiliki daun rimbun berbentuk oval dan meruncing, serta tulang daunya menyirip. Warna daun tanaman kentang, yaitu hijau muda sampai hijau tua, bahkan ada juga yang abu-abu. Sedangkan permukaan bawah daun kentang berbulu. Kentang memiliki batang berbentuk segi empat maupun segi lima, dengan tekstur agak keras dan berwarna hijau tua berpigmen unggu. Batang tanaman ini berdiameter kecil dengan panjang sekitar 50-120 cm. Bunga kentang berukuran begitu kecil dengan warna merah, ungu, atau pun putih. Dari bunga kentang itu akan menghasilkan buah berwarna hijau atau hijau keputihan, berlendir serta mengandung biji. Akar dari tanaman kentang menjalar dan berukuran kecil serta halus. Akar tanaman ini memiliki warna agak putih dan mampu masuk ke tanah sampai dengan kedalaman 45 cm. Tetapi pada umumnya akar kentang masuk dan bergerombol pada kedalaman tanah 25 cm.
Kentang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan masakan mulai dari
ditumis, direbus, dipanggang, ataupun digoreng. Masakan kentang paling
sering ditemui adalah kentang goreng, sop, dan kentang tumbuk karena
cara memasaknya yang mudah dan cepat. Kentang
sebagai salah satu sumber karbohidrat ini memiliki kandungan gizi yang
baik
untuk kesehatan. Kentang memiliki manfaat untuk memperlancar pencernaan,
menurunkan kadar kolesterol, dan melindungi dari polip usus serta kanker, karena kentang memiliki kandungan serat.
Dalam 100 gr kentang mengandung :
- Energi : 83 kkal
- Protein : 2 gr
- Lemak : 0,1 gr
- Karbohidrat : 19,1 gr
- Kalsium : 11 mg
- Fosfor : 56 mg
- Zat Besi : 1 mg
- Vitamin A : 0 IU
- Vitamin B1 : 0,11 mg
- Vitamin C : 17 mg
Komentar
Posting Komentar